18 Desember, 2007

MANFAAT TERIPANG

Teripang (sea cucumber) merupakan salah satu sumber hayati laut yang banyak manfaatnya. Di pasar komersial, teripang dikenal sebagai beche-de-mer (Jepang : iriko, China : Hai-som), merupakan produk perikanan yang mempunyai harga yang tinggi di negara-negara Paifik Selatan dan Asia (Morgan dan Archer , 1999).

Beche-de-mer merupakan produk olahan dari teripang yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Di Jepang dan Korea, dinding tubuh teripang dikonsumsi mentah atau dalam bentuk pickle (acar) dan produk-produk khusus lainnya yang diproduksi dari gonad, pohon respirasi (organ respirasi) dan saluran pencernaannya (Mottet, 1976; Conand and Sloan, 1989). Konowata, perut atau usus yang di acar atau difermentasi, dan kuchiko, gonad kering, merupakan delicacy (hidangan) yang sangat disukai dan berharga mahal di Jepang. Otot teripang sering digunakan sebagai pengganti daging kerang di asia dan Amerika (Mottet, 1976) dan sering dikonsumsi sebagai tablet. Ekstrak dari teripang yang direbus dimanfaatkan sebagai tonik di Malaysia (Subasinghe, 1992). Di Australia, teripang dimanfaatkan sebagai food supplement yang mempunyai zat anti-inflammatory (Morgan dan Archer (1999) dan di China, teripang telah dikenal sebagai salah satu aphrodisiac food.

Di bidang farmasi teripang juga banyak manfaatnya. Actynopyga agassizii digunakan sebagai hemolotik dan anti kanker dari produk holothurinnya (Soediro dan Padmawinata, 2000). Nigrelli et al. (1955) dalam Doezema (1969) mengidentifikasi holothurin, suatu toksin yang terdapat pada mentimun laut Actynopyga agassizii, dikenal sebagai steroid glycoside atau saponin. Zat tersebut dihidrolisis dan difraksinasi kedalam campuran beberapa steroid aglycone dan gula. Terdapat 4 steroid aglycone yang masing-masing mempunyai cincin quinovose, 3 -0-methyl glucose, glucose dan xilose. Xylose terikat pada molekul steroid yang diduga hydroxyl group pada C3. Meskipun saponin biasanya merupakan produk tumbuhan, mentimun laut dikenal sebagai hewan pertama yang menghasilkan saponin ini.
Holothurin bersifat stabil terhadap panas, saponin steroid aktif yang terdapat pada cuverian organ dan jaringan lain pada mentimun laut dari Bahama ( Boolothian, 1966 dalam Fänge, 1969) Actynopyga agassizii. Bahan bioaktif yang sama juga ditemukan pada beberapa jenis mentimun laut yang lain (Arvy, 1954 dalam Fänge, 1969). Berat molekul holothurin berkisar 1150. Zat ini bersifat sangat toksik bagi hewan lain dan mempunyai efek antitumor (Fänge, 1969) dan mempunyai sifat hemolitik kuat. Saponin juga terdapat pada kulit mentimun laut jenis H. atra dan cuverian tubule dari Bohadschia sp. di Laut Pasifik (Adam, 1993). Selanjutnya dikatakan, dengan beragamnya jenis mentimun laut ini maka akan menarik bio-prospektor untuk menggali kemungkinan dimanfaatkannya mentimun laut ini untuk menghasilkan zat-zat yang berguna bagi farmakologi. Percobaan penggunaan holothurin yang diambil dari cairan mentimun laut telah dilakukan oleh Fao (1990). Holothurin bersifat thermo-stabil dan digunakan sebagai anti fungi pada ikan tilapia.

Mentimun laut Cucumaria sp. selain dipergunakan sebagai makanan, di Rusia, juga digunakan dalam bidang farmakologi, karena mengandung triterpene glycoside yang mempunyai kemampuan biologis sebagai obat pada hewan dan zat tambahan pada pasta gigi dan krim kosmetik (Levin dan Stonik, 1994 dalam Levin, 1995)